Jumat, 05 September 2014

PERCAYA DAN SAKITNYA


Morning beautiful souls untuk orang-orang yang selalu percaya untuk hari indah yang akan terlewati hari ini, pada saat membuka mata matahari menyinari hati dan burung berkicau menyanyi menyambut jiwa-jiwa yang percaya akan hari penuh harapan.
Setiap pagi saya bersyukur kepada Tuhan semesta alam atas anugerah kejadian terang yang telah diciptakannya dan tak lupa mengucap syukur atas kehadiran orang-orang terkasih di hati.

Seperti hari-hari sebelumnya menyapa orang terkasih adalah semacam ritual yang dilakukan setiap pagi seperti menelpon mama dan bbm dia. Tetapi pagi ini ada sesuatu yang membuat saya ingin menyampaikan apa yang tidak bisa saya katakan Jacques Derrida bilang “ jika kau tidak bisa mengatakannya, maka menulislah”.

Kepercayaan adalah hal yang paling penting dari sebuah hubungan, rasa percaya mengantarkan kita pada hitam putih yang sebelumnya abu-abu dan apa yang lebih pasti dari hitam putih di kehidupan ini. 

Namun tahukah saat kepercayaan itu tidak mendapat rasa percaya yang sama dari sebuah hubungan ? hmm tapi saya tidak sedang menjalin sebuah hubungan relasi sarat emosi dengan seseorang saat ini cuman hati saya yang secara tidak sengaja berkomitmen dengan dia, bukan dengan hatinya tapi pribadinya. Hati saya merasa enggan pergi entah apa yang ingin dilihatnya disana tentu suatu hal yang tidak terlihat oleh mata karena “apa yang tidak tertangkap oleh mata jauh lebih seksi”- Meike Karolus.

Keseksian itu yang membuat saya betah berlama-lama disana, namun ketika kau melemparkan sebuah kalimat dari hatimu dengan penuh rasa tulus tetapi yang diseberang sana sama sekali tidak mempercayainya, itu menyakitkan, bro !!

Rasa sakit karena tidak dipercaya itu sanggup melunturkan hitam putih menjadi abu-abu, mengganti hati yang bersemi memerah dengan kebekuan dinginnya kutub utara dan bahkan bisa menghabiskan indahnya sebuah komitmen, saya merasakan itu dan kemudian mendapatkan alasan mengapa banyak pernikahan mengalami kegagalan. Bukan karena hilangnya Cinta tetapi karena habisnya rasa percaya dan sakitnya tidak dipercaya !!

Mungkin jika pasangan itu sudah tidak saling mencintai satu hal yang pertama dilakukan lihat kepercayaan itu apakah masih sama dengan pertama berkomitmen?? 

Namun menurut saya pernikahan itu mempunyai kematangan jiwa dan emosi tingkat tinggi di dalamnya dan memang sangat perlu dipersiapkan. Karena ketika semua rasa percaya telah hilang orang tidak akan sanggup berlama-lama disana dan ketika rasa sakit karena tidak dipercaya itu menjalar ke seluruh organ maka habislah semuanya, jika kepercayaan menjadi hal utama dalam membangun sebuah hubungan maka tidak heran banyak pernikahan berakhir.

(Hahaa saya hanya melempar teori kosong saya disini karena saya pun belum pernah menikah.hihihi)

Karena percaya dan tidak dipercaya itu perkara dunia, persoalan hati yang tidak mau menunggu dan tidak sabar, persoalan jiwa yang tidak mendapat tempat yang seharusnya, persoalan harga diri yang diinjak, persoalan kalimat sia-sia yang ada dibawah matahari.

Karena kepercayaan duniawi yang dimiliki dunia menjadi tanpa arti jika Kasih menjadi raja dihatimu, karena kasih “ Percaya segala sesuatu” –1korintus13.



 

Tidak ada komentar: