“Andrisss..minum susumu
nak e..terlambat moko itu belumko mnum susumu”
Kalimat
tante Rina yang hampir setiap pagi terdengar dari sebelah yang hanya berbatas
tembok beton..kalimat yang tak henti2nya beliau ucapkan untuk anaknya
tercinta..jangan bayangkan umurnya Andris itu balita, karena sudah pasti
anggapan itu salah besar.
Yah..Andris
tetanggaku berumur 2 tahun lebih Tua dariku sekitar 26 tahun saat ini, tetapi
dia masih saja diperlakukan seperti balita oleh ibunya. Tetapi tidak heran dia
diperlakukan seperti itu sebab dia adalah seorang anak tunggal..meskipun
demikian andris yang manja tetap menjadi anak laki-laki yang selalu nakal namun
sangat menyayangi ibunya, terlihat jelas bagaimana dia sangat terpukul oleh
kepergian ibunya
Baru
saja aku ke tempat perbaringan terakhir di rumah sakit itu aku melihat tubuh
yang terbujur kaku,pucat,dingin..peti-peti mati,.larutan senyawa kimia yang
bukan lagi sebagai penawar namun justru sebagai pengawet organ tubuh yang
kemudian melekat di antara salah satu nadi yang terbungkus kulit. Bukan lagi
larutan garam yang berfungsi sebagai penawar sekaligus pengawet tetapi berganti
dengan larutan kimia yang keras yang berfungsi untuk membasmi bakteri membunuh
mikroba yang kemudian mengakibatkan tubuh menjadi kaku. yah itu dia larutan
senyawa kimia formaldehida dan ketika dilarutkan bersama metanol dan air akan
menjadi larutan kimia yang sering kita dengar yaitu Formalin.
Bau menyengat
larutan ini seperti dementor yang menyerap seluruh kebahagian, digantikan
kehampaan dan sedih yang tak kunjung hilang. seketika terulang semua kejadian
yang menimpaku hampir 3 tahun silam saat papa harus pergi meninggalkan
kami..saat itu aku tak tahu apa yang harus aku perbuat, apa yang bisa kulakukan
tanpamu ayah..tetapi entah darimana timbul kekuatan yang sepertinya selalu ada,
yang kuat, berkuasa dan menguatkanku seakan berbisik “ papamu sudah tenang
disana bersamanya, apa yang engkau sedihkan? Apa yang engkau takutkan?”
Nyaris
memoar menyakitkan itu membungkusku didalam rumah duka itu..kehilangan akan
selalu menimbulkan luka.meskipun terbiasa tetap saja tak akan ada habisnya
kesedihan itu menemani hari-hari seorang seperti kami..kami anak yatim yang
sangat kehilangan orangtua kami, namun tak satupun mereka tahu bagaimana
menjadi kami..
Hidup
ini adalah misteri tak satupun kita manusia dapat menebak apa yang akan terjadi
besok, papa dan tetanggaku tante rina pergi secepat itu tanpa pamit, tanpa
permisi, tanpa pernah mengeluh, tanpa pernah memberi kami isyarat apapun itu..
itulah kematian dan kehilangan begitu sadis melanda kami..
Diantara
misteri yang terus terjadi besok dan akan menjadi sebuah jawaban, hanya ada
satu yang pasti dan nyata yaitu TUHAN.. semakin kehilangan itu terasa, semakin
kematian itu datang, maka tak ada satu pikiranpun yang tidak mengakui kekuasaan
sang empunya segalanya..kita hanya manusia kita hidup di dunia ini bukan untuk
menunggu kematian dan kehilangan yang akan datang menyambut, tetapi bagaimana
kita berkarya berbuat sesuatu yang berguna untuk kemuliaan Tuhan yang empunya
segalanya..jadilah larutan GARAM dan jadilah TERANG !
Deep
condolences tante RINA tetanggaku.. tawamu,senyummu,dan perhatianmu tidak akan
kami lupakan…
memoar sedih..
Makassar 13 mei 2013
Stella Miracle