Minggu, 28 September 2014

Anak SD 90an nonton Telenovela dong !! Cinta Clarita..



Satu hal yang membuat saya menulis ini karena tidak sengaja mendengar tante saya menyanyi sebuah soundtrack telenovela kesayangan saya jaman dulu bahkan mungkin alur cerita dan tokohnya sudah samar-samar di kepala saya, lyricnya seperti ini: “ apalagi yang kurang kalau kau punya matahari dan udara..” sambil memasak..haha

Tiba-tiba  saja hati saya bersorak mencoba mengingat judul telenovela itu dan yes ternyata saya masih ingat judulnya.. Yess.. Cinta Clarita !

Saya kemudian menyanyikan lagu itu lengkap dengan lyricnya yang indah.. namun saya hanya mengingat 1 bait saja padahal waktu SD ini adalah salah satu soundtrack favourite saya selain Amigos, Mojacko dan Dragon Ball.. hahaaha 

Tapi dengan bantuan om google saya bisa mendapatkan lyric lagunya yang lengkap.. generasi 90an yang masih ingat nyanyi yuks:

Apalagi yang kurang
  kalau kau punya matahari dan udara
Apalagi yang kurang
  kalau yang terindah sudah kau dapatkan
          Kalau kau berlari semakin cepat..
   saat kau bangun menjelang bersama cinta
tanganmu tlah ada kehangatan
             apalagi yang kurang..
Cinta clarita..kasih Clarita
   dalam kegelapan kau adalah
   sinar yang sembuhkan kepedihanku 
Cinta Clarita..kasih Clarita
   demi cinta yang berkobar dalam hatimu
   air mata menjadi bunga… cinta kasih Clarita…

kalau mau sekalian nostalgia nonton Vidclipnya buka Link ini: 

tapi belum dapat versi bahasa Indonesianya :((

  

dulu tiap lagu ini terputar sebelum telenovelanya dimulai pasti nyanyi dulu dong
dan inilah salah satu alasan menghindar dari tidur siang..haha (sehabis cinta clarita baru tidur siang sambil tunggu mama pulang kerja ceritanya)

sedikit tentang Cinta Clarita sebuah telenovela tahun 1997 yang tayang tiap jam 1 siang di TPI senin-jumat berkisah tentang seorang anak cantik kuncir 2 yang tinggal dipanti asuhan namun dia tetap berusaha mencari ibu kandungnya dengan selalu berdoa kepada Tuhan meminta petunjuk agar cepat dipertemukan dengan ibunya dan beruntungnya Clarita mempunyai sahabat seorang ibu peri yang selalu datang menghibur dia, hingga suatu hari dia diadopsi oleh seorang pengusaha kaya dan menjadikannya teman bagi putrinya yang kesepian. Yah..kira-kira 17 tahun yang lalu saat saya duduk di bangku kelas 2 SD.. astagaa (kmudianshock,*brbhitunguban) hahaa..

tak terasa waktu menunjukkan zaman yang sudah berbeda betapa indahnya masa kecil kami generasi 90an yang masih dimanjakan dengan tontonan anak kecil yang mempunyai harapan akan keajaiban bertemu dengan seorang yang dirindukannya, belajar tentang keyakinan yang tidak goyah walau hidup tampak tak berpihak pada keyakinan itu sendiri.


Clarita kecil juga mengajarkan kami untuk menghadapi kesulitan hidup dengan bersabar bahkan tidak membenci orang yang berbuat jahat kepadanya, ini terlihat dari sikapnya yang tidak membalas ataupun membenci saudara tiri yang semena-mena terhadapnya melainkan dia terus mengajaknya bermain dengan senyum dan kegigihannya untuk meluluhkan kekerasan hati saudara adopsinya dan di akhir cerita mereka akhirnya bersahabat dan menjadi saudara tiri. hihii

Mungkin itu sebabnya saya selalu percaya hal-hal seperti yang Clarita percaya ahaha, ternyata sejak kecil tontonan saya secara tidak sengaja menggiring alam bawah sadar saya maka ketika menonton Film dengan tokoh seperti Clarita pasti saya terbawa perasaan dan menjadikan salah satu tokoh favorite saya sebut saja Jamie Sullivan dalam Film A Walk To Remember dan Juliana di Flipped. Kesamaan karakter yang diperlihatkan dalam film/telenovela tersebut tanpa sengaja membentuk karakter saya namun saya bersyukur untuk itu..

dan satu hal menonton telenovela juga menambah wawasan kami akan letak wilayah Mexico dan mengintip sedikit budaya dan agama mayoritas penduduk Mexico yang berbeda dengan Indonesia, melihat hamparan pemandangan alam, kota dan rumah seperti istana yang menjadi settingnya dan tentu saja kondisi dan suasana Panti Asuhan tempat tinggal Clarita.

Namun ada hal yang membuat risau generasi yang tumbuh setelah saya dengan tontonan seperti sekarang ini, semoga mereka tidak tumbuh dengan karakter yang membalas kejahatan dengan kejahatan, percaya bahwa manusia vampire dan darah suci itu benar adanya. 

 
Salam dari generasi yang punya masa kecil paling bahagia.. #Generasi90an










Jumat, 05 September 2014

PERCAYA DAN SAKITNYA


Morning beautiful souls untuk orang-orang yang selalu percaya untuk hari indah yang akan terlewati hari ini, pada saat membuka mata matahari menyinari hati dan burung berkicau menyanyi menyambut jiwa-jiwa yang percaya akan hari penuh harapan.
Setiap pagi saya bersyukur kepada Tuhan semesta alam atas anugerah kejadian terang yang telah diciptakannya dan tak lupa mengucap syukur atas kehadiran orang-orang terkasih di hati.

Seperti hari-hari sebelumnya menyapa orang terkasih adalah semacam ritual yang dilakukan setiap pagi seperti menelpon mama dan bbm dia. Tetapi pagi ini ada sesuatu yang membuat saya ingin menyampaikan apa yang tidak bisa saya katakan Jacques Derrida bilang “ jika kau tidak bisa mengatakannya, maka menulislah”.

Kepercayaan adalah hal yang paling penting dari sebuah hubungan, rasa percaya mengantarkan kita pada hitam putih yang sebelumnya abu-abu dan apa yang lebih pasti dari hitam putih di kehidupan ini. 

Namun tahukah saat kepercayaan itu tidak mendapat rasa percaya yang sama dari sebuah hubungan ? hmm tapi saya tidak sedang menjalin sebuah hubungan relasi sarat emosi dengan seseorang saat ini cuman hati saya yang secara tidak sengaja berkomitmen dengan dia, bukan dengan hatinya tapi pribadinya. Hati saya merasa enggan pergi entah apa yang ingin dilihatnya disana tentu suatu hal yang tidak terlihat oleh mata karena “apa yang tidak tertangkap oleh mata jauh lebih seksi”- Meike Karolus.

Keseksian itu yang membuat saya betah berlama-lama disana, namun ketika kau melemparkan sebuah kalimat dari hatimu dengan penuh rasa tulus tetapi yang diseberang sana sama sekali tidak mempercayainya, itu menyakitkan, bro !!

Rasa sakit karena tidak dipercaya itu sanggup melunturkan hitam putih menjadi abu-abu, mengganti hati yang bersemi memerah dengan kebekuan dinginnya kutub utara dan bahkan bisa menghabiskan indahnya sebuah komitmen, saya merasakan itu dan kemudian mendapatkan alasan mengapa banyak pernikahan mengalami kegagalan. Bukan karena hilangnya Cinta tetapi karena habisnya rasa percaya dan sakitnya tidak dipercaya !!

Mungkin jika pasangan itu sudah tidak saling mencintai satu hal yang pertama dilakukan lihat kepercayaan itu apakah masih sama dengan pertama berkomitmen?? 

Namun menurut saya pernikahan itu mempunyai kematangan jiwa dan emosi tingkat tinggi di dalamnya dan memang sangat perlu dipersiapkan. Karena ketika semua rasa percaya telah hilang orang tidak akan sanggup berlama-lama disana dan ketika rasa sakit karena tidak dipercaya itu menjalar ke seluruh organ maka habislah semuanya, jika kepercayaan menjadi hal utama dalam membangun sebuah hubungan maka tidak heran banyak pernikahan berakhir.

(Hahaa saya hanya melempar teori kosong saya disini karena saya pun belum pernah menikah.hihihi)

Karena percaya dan tidak dipercaya itu perkara dunia, persoalan hati yang tidak mau menunggu dan tidak sabar, persoalan jiwa yang tidak mendapat tempat yang seharusnya, persoalan harga diri yang diinjak, persoalan kalimat sia-sia yang ada dibawah matahari.

Karena kepercayaan duniawi yang dimiliki dunia menjadi tanpa arti jika Kasih menjadi raja dihatimu, karena kasih “ Percaya segala sesuatu” –1korintus13.



 

Senin, 01 September 2014

MEMELUK PAPA




Hari ini tanggal 1 September 2014, hari yang luar biasa indah dimana saya masih bisa merasakan keajaiban Tuhan seperti hari-hari sebelumnya menikmati warna-warni langit timur Matahari yang selalu mengesankan untuk saya seperti mengingatkan harapan baru yang tidak boleh luntur oleh gelap kehidupan yang selalu berdampingan dengan terang.

Namun tidak demikian di hari tanggal 1 September 2010 , harapan itu lenyap di hari itu seakan matahari enggan bersinar membawa harapannya untuk besok. Hari dan tanggal dimana saya terakhir makan bersama dan bersenda gurau bersama Papa saya.

Malam itu Papa di rumah tidak seperti biasanya dimana beliau adalah seorang public figure yang kebanyakan aktivitasnya di luar rumah tidak hanya dari rumah-kantor-rumah namun beliau aktiv melihat sesuatu yang berguna untuk orang banyak. (salam hormatku untuk para aktivis dan pejuang untuk kepentingan orang banyak).

Malam itu papa hanya membahas hal-hal biasa saja saya masih ingat baju yang beliau kenakan pada hari terakhir hidupnya, tampak biasa saja beliau tidak mengeluh sedikit pun tentang sakitnya. Kami hanya berdiskusi tentang kampung halaman, nenek yang selalu dirindukannya dan kakak saya yang tinggal bersama nenek. Mungkin memang Papa rindu pulang dan hanya ingin berada dipelukan bunda untuk terakhir kalinya, namun Tuhan berkata lain Papa pergi dipelukan Mama dan saya.

Jika hari itu saya tahu bahwa hari terakhirmu telah datang Papa saya tidak akan beranjak dari sampingmu memelukmu erat, menciummu, mengatakan semua hal betapa cinta dan bangganya saya kepada Papa, memuji dan memujamu seperti cinta pertama saya dan menjanjikan hal-hal indah untukmu.

Namun saya hanyalah anak manja yang tidak tau apa arti hidup saat itu Papa, saya belum tau rasanya berjuang itu seperti apa dan menghargai kehidupan yang diberi sang empunya hidup. Terlalu banyak saya melanggar aturan papa terlalu sering saya membantah papa namun satu yang pasti Cinta papa kepada saya tidak pernah berkurang. 

Hari terakhir Papa berada di rumah, makan di meja yang sama dengan saya, menonton berita dan sedikit berdiskusi dengan saya dan bahkan sempat menegur saya, tepatnya 4 tahun lalu.Tuhan menegur saya lebih tepatnya mendidik anak yang dicintainya seperti Papa yang sayang kepada anak-anaknya.

Memeluk Papa, saya hanya bisa memeluk dalam indahnya ingatan saya tentang beliau, memujanya seperti Cinta pertama saya di sosmed dan melakukan hal-hal yang telah beliau ajarkan termasuk berguna bagi banyak orang, peduli dengan banyak orang dan terutama berguna untuk Gereja. 

Terima kasih Papa saya tidak akan pernah lupa Kasih yang Papa sebar luaskan selama hidup di dunia, saya tidak akan pernah bisa berhenti mengagumi Cinta Papa untuk Mama dan semoga saya bisa melakukan apa yang Papa lakukan terhadap Nenek.

Memeluk Papa, hanya bisa berdoa pada Tuhan Yesus sumber segala penghiburan sejati.


 " its been four years daddy and I'm still in love with you so much day by day"