Rabu, 19 November 2014

Pelajaran dari Cruel Intension



Siang ini saya memilih untuk berdiam diri di rumah, tidak ke kantor seperti biasanya. Tadinya saya ingin melanjutkan bacaan saya yang tertumpuk tapi selalu saja digoda oleh film-film yang terputar di HBO,Cinemax dll. Alasan saya karena film hanya muncul 2 jam selanjutnya berganti film yang lain dengan cerita yang berbeda. Sementara membaca buku bisa dilanjutkan saat tidak ketemu dengan film yang membuat saya melupakan buku sejenak. hehehe

Seperti siang ini tak sengaja mendapat film di Cinemax yang merupakan salah satu chanel favourite saya karena sering memutar film-film jaman dulu yang sarat makna. Film-film 60an,70an,90an tak jarang saya berjodoh dengan mereka di  Cinemax.

Siang ini tak sengaja menonton Cruel Intension, sebelumnya saya sudah pernah menonton film ini waktu SMA namun dengan perspektif dan persepsi yang berbeda, saat itu saya hanya melihat yang kelihatan saja karena film ini menawarkan adegan seks yang lumayan menjawab tanda tanya jaman SMA. hahaa..setelah rasa penasaran terjawab maka saat ini saya melihat secara berbeda, ternyata ada yang tidak kelihatan disana dan harus saya akui itu lebih menarik.

Berkisah tentang seorang lelaki ganteng yang kaya dan mempunyai reputasi buruk di sekolah bernama Sebastian, dia terkenal sebagai player yang suka menjadikan perempuan sebagai bahan taruhan bersama teman-temannya. Suatu ketika Sebastian bertemu dengan seorang gadis baik yang begitu menjaga kesuciannya sebagai seorang perempuan bernama Annete, gadis manis yang seolah menantang adrenalinnya untuk segera menjantani kesucian Annete, tak perlu lama maka taruhan pun dimulai. Dia mendekati dan sangat penasaran dengan Annete, sementara Annete tau reputasi Sebastian di sekolah, sehingga dia selalu menghindar dan mencoba menjauhi Sebastian, tapi sebagai seorang laki-laki yang memperjuangkan gadis yang didambakannya Sebastian tidak hilang akal dia mengikuti dan sungguh penasaran dengan seorang gadis yang tidak biasa menurutnya. Hingga suatu saat dia berhasil meyakinkan Annete yang masih polos dan tulus ini, dia masuk ke kamar Annete dan menciummnya mentransfer gairah dan hasrat yang ada pada dirinya, Annete terjebak dan pasrah membuka kancing bajunya namun hal yang sebaliknya terjadi Sebastian berhenti mencium Annete dan minta maaf sambil berjalan mundur dan keluar dari kamar Annete.. Hey..Whats wrong bastard?? 

Sebastian berlari ke kamarnya kemudian bercermin, dia melihat ada sesuatu yang aneh padanya dan dia menyebut dirinya seorang pecundang. Mungkin pecundang bagi seorang bastard adalah ketika dia jatuh cinta. Sebastian lupa akan tujuan awalnya ke Annete dia lupa bahwa gadis suci itu hanya barang taruhan yang harusnya pada saat dia pasrah adalah waktu yang tepat untuk merenggut kesuciannya. Namun Sebastian melakukan hal sebaliknya karena jatuh cinta.

Hari-hari selanjutnya diisi dengan tanda tanya dan keraguan Sebastian akan dirinya sendiri, sejauh itu bersama Annete justru dia yang bisa mengontrol untuk sekedar berbagi ciuman dengan Annete. Namun sayangnya Sebastian menyimpan seorang iblis betina di rumahnya tidak lain kakak perempuannya sendiri bernama Kathryn. Karakter yang dimunculkan Kathryn berupa seorang perempuan haus seks yang licik dan tidak punya hati. Perempuan yang tidak senang ketika adiknya berubah menjadi pria baik yang sedang jatuh cinta pada perempuan baik-baik, bahkan dia memanfaatkan adiknya sebagai pemuas nafsunya, maka ketika Sebastian dan Annete sedang merenda kasih, Kathryn yang jahat ini menyusun strategi untuk membocorkan ke seluruh sekolah bahwa Sebastian telah insaf dan jatuh cinta kepada Annete gadis polos dan tidak gaul sama sekali yang notabene berbeda dengan gaya hidup Sebastian dan Kathryn. Namun yang terjadi Sebastian terpengaruh dan lebih mementingkan reputasinya, dia segera menemui Annete dan mengatakan sebuah kejujuran pada Annete, kejujuran yang pahit karena dia harus merelakan hubungannya dengan seorang gadis yang dicintainya itu. Terkadang memang kejujuran harus mengorbankan sesuatu namun dibalik kejujuran pahit kau bisa menemukan ketulusan. 

Begitulah yang dilakukan Sebastian seorang bastard yang tulus dengan gampangnya dipengaruhi untuk menjadi tumbal nafsu dan kebahagiaan kakaknya. Tetapi di akhir cerita Kathryn yang licik memberi pemahaman kepada adiknya yang polos ini bahwa tidak seharusnya kau merelakan cintamu pada wanita baik hanya karena menjaga reputasi burukmu. “ kau kalah Sebastian dan aku bahagia karena itu, goodbye Annete”, sepotong dialog Kathryn untuk adiknya. Setelah itu Sebastian sadar dan berlari ke rumah Annete, namun Annete tak mau ditemui olehnya. Untungnya Sebastian suka menulis dia mempunyai sebuah jurnal atau buku harian disitu dia menceritakan semua kejadian yang terjadi padanya, kejujuran yang tidak bisa dikatakannya, kejujuran yang hanya bisa ditulisnya tentang kakaknya si iblis betina yang jahat dan murahan serta semua wanita-wanita yang pernah menjadi bahan taruhannya dan tentang seorang gadis yang dicintainya, buku jurnalnya itu berisi ketulusan dan kejujuran dari seorang bastard yang terpengaruh oleh lingkungannya buku itu diberikan kepada Annete dengan harapan Annete dapat membacanya dan mau memaafkanny. Namun seperti kebanyakan film sad ending, diakhir cerita Sebastian meninggal dengan menggenggam tangan Annete yang berusaha diselamatkannya dari taxi yang akhirnya menabrak dirinya sendiri. Pengorbanan seorang bastard adalah hidupnya sendiri. 

Menutup kisah ini Annete mengcopy buku jurnal milik Sebastian dan mengedarkannya di sekolah, sehingga topeng malaikat milik kakaknya Kathryn terbuka dan menampakkan sosok iblis betina yang sesungguhnya.
                                                *****************

Mengutip kata-kata dari salah satu filsuf postmodern ”what cannot be said above all must not be silenced but written”- Jacques Derrida

Maka film ini mengajak kita untuk menulis, dengan menulis kita bisa mengungkapkan sesuatu yang tidak bisa kita katakan, dengan menulis kita bisa membuka suatu hal yang tersembunyi, dengan menulis kita bisa dikenang abadi, dan dengan menulis kita bisa membuat orang jatuh cinta.

Seperti Sebastian, sebobrok-bobroknya bastard yang baik akan tetap memilih jatuh cinta pada seorang wanita yang baik dan sebaik-baiknya cowo yang bastard akan memilih yang sama bastardnya dengan dia. 

Iblis bertopeng malaikat atau cowo yang kelihatan baik tapi bastard lebih bahaya daripada iblis dan bastard yang menampakkan dirinya.. mungkinnn…

Senin, 17 November 2014

Princess Syahrini VS The Real Princess



Hidup adalah petualangan menghadapi tanda tanya, terkadang kita secara sadar membuat pertanyaan tentang hidup yang akan kita jalani dengan itu kita menjadi tuan untuk diri kita sendiri, berjalan menyusuri tempat yang kita inginkan.. namun terkadang kita hanya bisa menyerahkan hidup kita pada harmoni alam ini, yang pada akhirnya membawa kita pada jawaban yang tidak sedikit pun pernah menjadi Tanya dalam hidup kita.

Seperti saat ini saya tidak pernah membayangkan akan berada jauh dari kota kelahiran saya kota metropolitan yang dihiasi bangunan menjulang ke langit, hiruk pikuk kendaraan, polusi udara, dan perilaku konsumtif yang menjadi ladang empuk kapitalisme. Pembangunan kian nampak tapi sayangnya yang dibangun hanya fasilitas pemuas sesaat yang memberi dampak perilaku konsumtif yang sudah menjadi life style dari kehidupan metropol.

Namun celakanya gadis-gadis remaja yang baru tumbuh berlomba-lomba menjadi sosialita dengan kehidupan seperti Syahrini yang diimpikannya, seperti princess yang bertabur kilau permata menghiasi tubuhnya. Bagi sebagian orang termasuk saya ini bukanlah cantik tapi secara tidak langsung menjadikan dirinya  sebuah toko perhiasan.
Tubuhnya adalah lahan empuk kapitalisme.. pernahkah berpikir bahwa kita adalah manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan?? Kemudian mengapa harus menurunkan derajat hanya karena mau dibilang cantik oleh orang-orang yang cuma bisa melihat kilau kepalsuan yang ada pada dirimu. walaupun kau menawan dan wajahmu membuat semua orang pangling melihatmu, tetapi selama hatimu jelek menurutku kau akan tetap jelek.. sorry to say..

Sebagian orang akan berpikir menjadi perempuan kodratnya harus seperti itu tampil cantik menawan dihiasi aksesoris yang berkilau, tapi bagiku Syahrini dan Sosialita yang lain itu membuat dirinya sebagai lahan kapitalisme berkembang biak.. pernahkah melihat foto-foto Princess yang sesungguhnya seperti Grace Kelly, Lady Diana, dan Kate Middleton??Yups, mereka sangat sederhana! 




Dan menurutku mereka sangat cantik,anggun, menawan. 
Mereka bisa mendapatkan apa yang mereka mau bahkan 
perusahaan yang berlomba menawarkan produk terbaru kepada mereka secara gratis tapi The Real Princess tahu betul bahwa mereka adalah Manusia. 
Real Princess tahu mereka diciptakan bukan menjadi sebuah toko tetapi menjadi manusia yang memberi dampak untuk orang lain. Coba googling rata-rata foto Kate Middleton hanya memakai anting saja bahkan tak pernah tampil dengan make-up setebal Syahrini. Tapi dia menawan, sangat cantik. bukan juga tanpa makeup sedikitpun dan bukan juga tanpa perhiasan yang menghias dirinya tapi mereka tau memakainya dengan anggun.

Pakaian yang dikenakannya sopan tidak menampilkan apa yang seharusnya hanya dilihat Prince William sebagai suaminya, sederhana, sopan, anggun dan memukau. Itulah princess yang sesungguhnya mereka memikat dengan apa yang ada pada dirinya sebagai manusia bukan beribu kilau aksesoris semu yang numpang mengambil keuntungan dari manusia yang belum sadar akan hakekatnya.




Jadi, Pilihan ada pada diri kita,. Mau seperti Princess Syahrini atau The Real Princess??


Selasa, 04 November 2014

IBU



Entah apa yang harus ku tulis untuk menggambarkan keindahan seorang ibu, tak ada kata, tak ada makna yang dapat menggambarkan keindahan, kebaikan, ketulusan seorang ibu. Saya tak mau menghambat keindahan yang mengalir dan kemudian memenjarakan makna atau streotip yang dibentuk oleh kata-kata untuk menggambarkan keindahan seorang ibu.

Semua tahu seorang ibu mengandung anak dalam rahimnya memberi kasih sayang sejak kita tumbuh sebagai embrio kecil yang hidup. Embrio ini terus berkembang dan ibu terus menanti hingga pada waktu yang ditentukan oleh Tuhan embrio ini akan berjumpa dengannya, menyanyikan lagu indah dan mendidik hingga embrio ini tumbuh dewasa. 
Suatu ketika hari dimana embrio kecil ini sudah berwujud manusia, hari dimana  menurutnya tanpa seorang ibu pun dia bisa melangkah membentuk hidupnya sendiri, seturut pemahamannya, seturut apa yang dia kehendaki. ibu hanya mengingatkan dan tetap mendidik namun apalah daya ibu tidak lagi punya tangan yang cukup untuk menatang manusia yang sudah pandai berlari mencari jalan hidupnya sendiri, ibu tak lagi punya mata yang cukup untuk mengawasi manusia yang sudah pandai berbohong untuk hidupnya sendiri, ibu tak lagi punya mulut yang cukup untuk menasehati manusia yang membentengi hidupnya sendiri. 

Manusia baru yang belum mengerti bahwa apa yang hidup tawarkan tidak selamanya baik dan tidak selamanya buruk. Manusia yang baru pandai melihat dan berjalan namun cukup berani untuk pergi dan meninggalkan ibu untuk menjalankan kehendak hati dan pikirannya sendiri. 
Ibu menatang, mengawasi dan menasehati hanya lewat doa yang tiap hari akan selalu diucapkannya kepada Tuhan. Harapan dalam doa seorang ibu adalah rintihan permohonan yang indah agar selalu menjaga manusia kecilnya. 
Dan ketika manusia kecil ini kembali dan ingin duduk bersamanya mendengarkan nasehatnya, ibu akan memeluk, mencium manusia ini dengan penuh kerinduan. 
Mungkin ibu adalah gambaran nyata Tuhan di dalam dunia ini. 
Ibu..

Selasa, 21 Oktober 2014

Proletar Kecil dan Donat JCO



“sudah dapat kartu tesmu?” Tanya Renata pada Laura sahabatnya, dengan nada gembira Laura menjawab “sudah, aku tes di SMP 4, semoga kita tes di sekolah yang sama biar nanti perginya bisa sama-sama”  harapan Laura terlempar ke langit. seperti biasanya Laura adalah seorang gadis mungil yang manis dengan berjuta harapan yang akan selalu diucapkannya, dia percaya apa yang keluar dari mulutnya adalah doa tanpa lipat tangan tutup mata yang akan selalu didengar Tuhan. 

Matahari bersinar terang dari belahan bumi bagian timur, seperti tersenyum memancarkan semburat jingga di langit warna-warni. Langit tidak hanya berwarna biru saat Matahari berjumpa Bulan tapi warna-warni seperti merayakan pertemuan dan merangkul perpisahan sekejap membagi tugas sebagai benda penerang pada cakrawala.

Dua sahabat ini kemudian pergi untuk mengambil kartu tes milik Renata, kali ini Laura harus bersabar menunggu sahabatnya mengantri di loket pengambilan kartu tes melihat panjangnya antrian dan amburadulnya panitia pelaksana di kantor BKD itu emosi Renata terusik, “astaga aku kan yang duluan mengantri kenapa nama dia yang duluan dipanggil, wah tidak benar ini” keluh Renata yang sudah hampir 1 jam menunggu pada situasi yang tidak beraturan tanpa antri yang jelas. “kalau begini caranya sampai 3 jam aku nunggu namaku juga tidak akan dipanggil, panitia di loket ini sepertinya tanpa persiapan.” Sambungya. Laura hanya tersenyum dan memberi semangat pada sahabatnya yang sedang emosi itu “sabarlah cantik, kata orang untuk sesuatu yang indah pasti butuh proses.” Laura memang seorang sahabat yang sangat bisa diandalkan dalam hal curhat dan support, kata-katanya seperti oase ditengah-tengah gurun. 15 menit kemudian  “Renata Dewi Anggraini Abimanyu” teriak ibu itu. Suara lantang Renata mengiyakan akan kehadirannya yang sudah 1 jam berdiri menunggu nama lengkapnya dipanggil. 

Setelah mendapat kartu tesnya ada rasa sedikit kecewa karena tempat tesnya berbeda dengan sahabatnya Laura. Sembari menunggu jam makan siang, 2 sahabat ini pergi untuk cek lokasi mengingat mereka berdua berasal dari kabupaten dan kuliah di kota yang berbeda dengan tempatnya mengadu nasib mereka kehilangan jejak tanpa petunjuk beruntungnya zaman ini kita sudah punya GPS yang bisa mengantarkan kita ke tempat yang ingin kita tuju walaupun tanpa pernah menghirup udara disana. “sedikit lagi depan nanti belok kiri, kata GPS kita sudah dapat SMP 4 dan kamu tau apa berita baiknya ternyata SMP 4 dan SMA 1 itu saling berhadapan..hahaha, Tuhan memang lucu suka bercanda” tawa Laura disambut kegirangan Renata yang sedang asik nyetir sambil ngemil keripik emping kesukaannya “finally, kita tiba juga disini untung masih ditengah kota jadi masih dalam jangkauan, okeh tujuan selanjutnya Maaakaaann! lapar bingit eke, kita makan di Mall saja yah, lagi ngidam Pizza Hut.” Laura hanya ikut saja apa maunya Renata karena saat ini kerongkongan dan lidahnya tidak mengiginkan sesuatu yang spesifik, hanya lambungnya yang minta segera diisi sebelum si asam meningkat.

“Rena.. aku mau beli JCo buat adik sepupuku di rumah jarang-jarang kan kita makan JCo butuh 2 jam baru sampai kota lagi.,hahaa.” Sekejap saja bungkusan donat itu sudah ditangannya. 

Telepon berbunyi….

“selamat siang tante, iya saya lagi di kota sama teman, ohh tante sudah disini jg, iya kalau begitu saya pulangnya sama tante saja, saya tunggu tante di Ramedia yah, oke tante nanti telpon kalau sudah dekat.” 

Pembicaraan berakhir.. 

“jadi kamu pulang sama tante kamu, kalau begitu aku pulangnya besok saja skalian ajak sepupuku mumpung dia sudah selesai Mid” ujar Rena dengan nada setengah kecewa.

Laura menawarkan Jconya tapi renata sudah kenyang dan ada kendala pada gusinya saat ini jadi tidak bisa bertemu yang manis2.. Laura memasuki toko buku itu dicarinya bagian agama mengingat renungan harian yang sering dibacanya untuk bulan ini belum ada.. didapatinya edisi September dan Oktober yang dia cari-cari karena cuttie diarynya edisi ini bagus untuk dipelajari. 

Hp berdering… laura menuruni tangga dan keluar dari Ramedia dengan sebungkus Jco ditangannya,, tanpa sengaja dia melihat kaum proletar yang duduk di jalan bersandar pada pohon dengan menggendong anak kecil perempuan dan anak laki-laki kecil disampingnya.. 

Kaki Laura sudah berada di mobil tapi hatinya melihat anak kecil kumal yang berbicara sesuatu kepada ibunya mungkin saja dia membicarakan hal-hal yang biasa ‘orang kaya’ makan.. hati Laura tertambat dan seketika itu juga dia menyerahkan sebungkus donat JCo yang seharusnya untuk adiknya.

seketika anak kecil proletar itu kegirangan sinar mata dan raut wajahnya berbinar ”Horeeee” seperti anak kecil pada umumnya yang bahagia ketika makan donat tetapi mungkin anak kecil ini menanti harapan yang selalu ada dalam doa yang diucapkannya ketika melihat anak-anak lain seusianya makan donat mahal  bahkan berharap saja pun mereka seperti bermimpi, entah kapan harapan itu akan terkabul..  

 Donat Jco itu dilahapnya dengan penuh kegirangan, ibu dan adiknya tersenyum dan bahkan sedikit malu-malu mencicipinya.

sebuah donat JCo yang tanpa sengaja ada dipikiran tetapi Tuhan punya jalan lain untuk membuat kau bahagia, melihat tawa dan senyum simpul proletar itu seperti melihat dunia yang seharusnya tidak pantas kau keluhkan, melihat itu bahagia yang sesungguhnya terasa.. 

seperti kata orang bahagia itu Tuhan sediakan tanpa perlu kau cari objeknya.. kau hanya perlu memilih untuk bahagia.. 

Di sekolah, diceritakan nasib kaum proletar di Hindia dan Negara-negara lain, dan juga mengapa nasib mereka begitu buruk. Selain itu, kita membangkitkan rasa kasihan di dalam diri mereka terhadap orang-orang hina dan kita tunjuk pada kewajiban yang harus mereka pikul pada masa mendatang, setelah mereka menjadi dewasa, untuk membela berjuta-juta kaum Proletar.”- TAN MALAKA, 1921

*** pada akhir tahun 1921, Tan Malaka menulis 2 artikel di surat kabar Soeara Ra’jat dengan headline “SI Semarang dan Onderwijs“ yang menjelaskan dasar-dasar sistem pendidikan disekolahnya yang disesuaikan dengan keperluan dan cita-cita rakyat miskin.