Selasa, 04 November 2014

IBU



Entah apa yang harus ku tulis untuk menggambarkan keindahan seorang ibu, tak ada kata, tak ada makna yang dapat menggambarkan keindahan, kebaikan, ketulusan seorang ibu. Saya tak mau menghambat keindahan yang mengalir dan kemudian memenjarakan makna atau streotip yang dibentuk oleh kata-kata untuk menggambarkan keindahan seorang ibu.

Semua tahu seorang ibu mengandung anak dalam rahimnya memberi kasih sayang sejak kita tumbuh sebagai embrio kecil yang hidup. Embrio ini terus berkembang dan ibu terus menanti hingga pada waktu yang ditentukan oleh Tuhan embrio ini akan berjumpa dengannya, menyanyikan lagu indah dan mendidik hingga embrio ini tumbuh dewasa. 
Suatu ketika hari dimana embrio kecil ini sudah berwujud manusia, hari dimana  menurutnya tanpa seorang ibu pun dia bisa melangkah membentuk hidupnya sendiri, seturut pemahamannya, seturut apa yang dia kehendaki. ibu hanya mengingatkan dan tetap mendidik namun apalah daya ibu tidak lagi punya tangan yang cukup untuk menatang manusia yang sudah pandai berlari mencari jalan hidupnya sendiri, ibu tak lagi punya mata yang cukup untuk mengawasi manusia yang sudah pandai berbohong untuk hidupnya sendiri, ibu tak lagi punya mulut yang cukup untuk menasehati manusia yang membentengi hidupnya sendiri. 

Manusia baru yang belum mengerti bahwa apa yang hidup tawarkan tidak selamanya baik dan tidak selamanya buruk. Manusia yang baru pandai melihat dan berjalan namun cukup berani untuk pergi dan meninggalkan ibu untuk menjalankan kehendak hati dan pikirannya sendiri. 
Ibu menatang, mengawasi dan menasehati hanya lewat doa yang tiap hari akan selalu diucapkannya kepada Tuhan. Harapan dalam doa seorang ibu adalah rintihan permohonan yang indah agar selalu menjaga manusia kecilnya. 
Dan ketika manusia kecil ini kembali dan ingin duduk bersamanya mendengarkan nasehatnya, ibu akan memeluk, mencium manusia ini dengan penuh kerinduan. 
Mungkin ibu adalah gambaran nyata Tuhan di dalam dunia ini. 
Ibu..

Tidak ada komentar: