“ Ayo ambil kartumu cepat ke TPS, coblos pak Syahrul jangan yang lain”- kutipan kalimat yang dilontarkan seorang ayah kepada anak perempuan kecilnya yang Apatis.
H-1 pemilihan presiden
Republik Indonesia tahun 2014, pemilihan
Presiden kali ini menyedot semangat seluruh lapisan masyarakat Indonesia semua
begitu semarak merayakan pesta Demokrasi yang susah payah kita dapatkan karena
harus mengorbankan jiwa para kakak aktivis 1998. Semua senang dengan figur
masing-masing Capresnya ,semua saling membantah nalar menghentak Nurani
mengenai fakta atau rekam jejak sang calon presidennya.
Dear Papa yang di
surga, apakah papa melihat yang terjadi ?? apakah papa bahagia melihat begitu
banyak orang yang tidak apatis? Apakah papa senang melihat anak perempuan
satu-satumu ini mengambil sikap sejak awal dan begitu giat memposting di socmed
segalam macam bentuk dukungan untuk capres pilihanny? Apakah kita sepaham
mengenai capres pilihan kita? Ataukah kita bersimpangan dalam memilih capres
kita?
Seandainya papa masih
ada mungkin orang pertama yang saya temani bersilat lidah adalah Papa. Mungkin
juga papa kaget dan menganggap saya anak kecil seperti biasanya.. hahhaa
“Daddy
your little daughter has been growing up and she knows what she wants “
Papa dari atas sana
saya yakin papa tersenyum manis melihat bagaimana saya hidup dengan Passion
saya.. bagaimana saya mengejar dan memperjuangkan Idealisme saya,. Sejak kecil
itu yang tertangkap oleh otak saya bagaimana papa dan mama mengajar dan sedikit
memaksa Idealismenya untuk bisa dipahami oleh anak-anaknya dan sekarang saya
Mengerti sebabnya.
Sekarang umur saya 25
tahun papa.. bukan usia yang muda lagi tapi tidak juga tua.. bukan seorang
gadis kecil papa yang tidak tau apa-apa tentang persoalan hidup,, bukan seorang apatis yang tidak ikut serta
dalam pemilihan umum,, bukan seorang
manja yang menyerah oleh keadaan nyaman,, bukan seorang yang mudah membuang
idealismenya hanya karena ditawari jabatan dengan gaji 2x lipat,, si Mona mu
ini sudah tumbuh dewasa dengan keyakinannya hanya saja dia masih menunggu waktu
Tuhan untuk membuktikan pada dunia akan keyakinan yang dia jalani.
Dream, Hope,
Faith seperti judul album penyanyi Jazz kesukaan saya papa, maka saya akan
terus memegang teguh keyakinan saya, akan berjalan pada tuntunan Tuhan untuk
sebuah karunia indah yang akan terbentang jauh ke depan bagi mereka yang yakin
dan mengimani setiap kerinduan yang ada dihati mereka sesuai kehendak Tuhan.
Papa
Terima kasih telah memilih istri yang begitu luar biasa indahnya menjadi
mamaku. Aku bersyukur Tuhan telah mempertemukan mereka dalam ikatan kasih suci
sampai maut memisahkan mereka dan mengisahkan dengan indah perjalanan cinta
selama 26 tahun bersama. Dunia melihat rupa, namun Tuhan melihat kedalaman
hati. Jaga hati dan pikiran mamaku Tuhan berikanlah kebijaksanaanmu agar
tuntunan tanganmu boleh senantiasa hadir dalam nasehat-nasehat lembut yang diucapkan beliau.
aku mencintaimu Tuhan atas
karunia hidup yang begitu indah menjadikanku pribadi seperti sekarang ini.. aku
mempercayaimu Tuhan untuk hari depan yang penuh harapan.. biarkanlah
keyakinanku ini tidak luntur seperti janjimu yang selalu ku pegang teguh.
I’m a Rainbow because my Lord as the Sun and my problem as the rain.
Stella Miracle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar